Translate

Selasa, 02 Desember 2014

GOLONGAN PADA SISTEM PERIODIK UNSUR

Setiap atom memiliki konfigurasi elektronik yang berbeda dengan atom lain. Dan konfigurasi elektronik tersebut, diketahui elektron valensi suatu atom. Penyusunan unsur-unsur dalam satu golongan berdasarkan banyaknya elektron valensi unsur-unsur tersebut. Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit terluar. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang mirip. Secara umum, sekarang ini terdapat dua jenis bentuk TPU yang banyak digunakan yaitu berdasarkan aturan Amerika dan atiran IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

Menurut aturan Amerika, unsur-unsur dibagi dalam dua kelompok besar yaitu golongan A dan B. Unsur-unsur yang terletak pada golongan A disebut sebagai unsur-unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan utama biasanya dinamai berdasarkan nomor kelompok mereka dalam tabel periodik seperti golongan IA, golongan IIA dan seterusnya. Namun agar lebih memudahkan, beberapa golongan memiliki nama khusus seperti golongan IA(Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) disebut golongan alkali. Sedangkan unsur-unsur golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) disebut golongan alkali tanah. Sedangkan unsur-unsur VIIA (F, Cl, Br, I, dan At) biasanya disebut golongan halogen dan unsur-unsur golongan VIIIA (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) disebut golongan gas mulia.
Ketika membentuk ion-ionnya, logam-logam golongan utama umumnya melepaskan sejumlah elektron yang sama dengan nomor golongannya. Misalnya atom Na (golongan IA) cendrung melepaskan satu elektron menjadi Na+, dan atom Ca (golongan IIA) cenderung melepaskan dua elektron menjadi Ca2+. Ketika membentuk ion-ionnya, atom-atom nonlogam cenderung menerima elektorn. Banyaknya jumlah elektron yang diterima oleh atom nonlogam adalah 8 dikurangi nomor golongannya. Misalnya atom O (golongan VIA) akan menerima 8 - 6 = 2 elektron untuk menjadi O2-, dan atom Cl (golongan VIIA) akan menerima 8-7 = 1 elektron untuk membetuk Cl-. Aturan "8 dikurangi nomor golongan" berarti untuk atom Ne (golongan 8) akan menerima elektron 8 - 8 = 0. Dengan demikian, atom-atom gas mulia (golongan VIIIA) sangat kecil kemungkingan untuk membentuk ion.
Unsur-unsur yang terletak pada golongan B disebut juga sebagai unsur-unsur golongan transisi. Semua unsur ini adalah logam, maka biasanya disebut juga logam-logam transisi. Disamping itu, terdapat golongan transisi dalam. Unsur-unsur transisi dalam dibagi menjadi dua yaitu 14 unsur setelah lantanium (Z=57) disebut sebagai unsur lantanida dan 14 unsur setelah aktinum (Z = 89) disebut sebagai unsur-unsur aktinida. Seperti halnya logam-logam golongan utama, logam transisi juga membentuk ion positif, tetapi jumlah elektron yang dilepaskan umumnya tidak berhubungan dengan nomor golongannya. Lebih lanjut, umumnya logam-logam transisi dapat membentuk dua atau lebih ion-ion dengan muatan yang berbeda.
Menurut aturan IUPAC golongan dituliskan berderet dari 1-18 dan penulisan A dan B tidak digunakan. Dalam tabel ini, golongan yang meliputi unsur Fe, Co, dan Ni juga dipisahkan dan memiliki penomoran tersendiri. Dari kedua sistem periodik ini, aturan Amerika lebih banyak digunakan. Hal ini disebabkan aturan Amerika lebih sistematis dan mudah dipahami dari sistem IUPAC.
Sekian tulisan tentang Golongan dalam Tabel Sistem Periodik, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact With Us

Nama

Email *

Pesan *