Setiap atom memiliki konfigurasi
elektronik yang berbeda dengan atom lain. Dan konfigurasi elektronik
tersebut, diketahui elektron valensi suatu atom. Penyusunan unsur-unsur
dalam satu golongan berdasarkan banyaknya elektron valensi unsur-unsur
tersebut. Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit
terluar. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat kimia dan
fisika yang mirip. Secara umum, sekarang ini terdapat dua jenis bentuk
TPU yang banyak digunakan yaitu berdasarkan aturan Amerika dan atiran IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Menurut aturan Amerika, unsur-unsur dibagi dalam dua kelompok besar yaitu golongan A dan B. Unsur-unsur yang terletak pada golongan A disebut sebagai unsur-unsur golongan utama.
Unsur-unsur golongan utama biasanya dinamai berdasarkan nomor kelompok
mereka dalam tabel periodik seperti golongan IA, golongan IIA dan
seterusnya. Namun agar lebih memudahkan, beberapa golongan memiliki nama
khusus seperti golongan IA(Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) disebut golongan alkali. Sedangkan unsur-unsur golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) disebut golongan alkali tanah. Sedangkan unsur-unsur VIIA (F, Cl, Br, I, dan At) biasanya disebut golongan halogen dan unsur-unsur golongan VIIIA (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) disebut golongan gas mulia.
Ketika membentuk ion-ionnya, logam-logam golongan utama umumnya
melepaskan sejumlah elektron yang sama dengan nomor golongannya.
Misalnya atom Na (golongan IA) cendrung melepaskan satu elektron menjadi
Na+, dan atom Ca (golongan IIA) cenderung melepaskan dua elektron menjadi Ca2+.
Ketika membentuk ion-ionnya, atom-atom nonlogam cenderung menerima
elektorn. Banyaknya jumlah elektron yang diterima oleh atom nonlogam
adalah 8 dikurangi nomor golongannya. Misalnya atom O (golongan VIA)
akan menerima 8 - 6 = 2 elektron untuk menjadi O2-, dan atom Cl (golongan VIIA) akan menerima 8-7 = 1 elektron untuk membetuk Cl-. Aturan "8 dikurangi nomor golongan"
berarti untuk atom Ne (golongan 8) akan menerima elektron 8 - 8 = 0.
Dengan demikian, atom-atom gas mulia (golongan VIIIA) sangat kecil
kemungkingan untuk membentuk ion.
Unsur-unsur yang terletak pada golongan B disebut juga sebagai unsur-unsur golongan transisi. Semua unsur ini adalah logam, maka biasanya disebut juga logam-logam transisi. Disamping itu, terdapat golongan transisi dalam.
Unsur-unsur transisi dalam dibagi menjadi dua yaitu 14 unsur setelah
lantanium (Z=57) disebut sebagai unsur lantanida dan 14 unsur setelah
aktinum (Z = 89) disebut sebagai unsur-unsur aktinida. Seperti halnya
logam-logam golongan utama, logam transisi juga membentuk ion positif,
tetapi jumlah elektron yang dilepaskan umumnya tidak berhubungan dengan
nomor golongannya. Lebih lanjut, umumnya logam-logam transisi dapat
membentuk dua atau lebih ion-ion dengan muatan yang berbeda.
Menurut aturan IUPAC golongan dituliskan berderet dari 1-18 dan
penulisan A dan B tidak digunakan. Dalam tabel ini, golongan yang
meliputi unsur Fe, Co, dan Ni juga dipisahkan dan memiliki penomoran
tersendiri. Dari kedua sistem periodik ini, aturan Amerika lebih banyak
digunakan. Hal ini disebabkan aturan Amerika lebih sistematis dan mudah
dipahami dari sistem IUPAC.
Sekian tulisan tentang Golongan dalam Tabel Sistem Periodik, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar